Sabtu, 12 Maret 2011

Penyebab Hipertensi

Sekitar 90% penderita hipertensi, tidak diketahui penyebabnya dan keadaan ini disebut sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab, beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Dan sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (seperti pil KB). Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stress, alkohol atau garam dalam makanan, bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang yang memiliki kepekaan turunan. Stress cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stress telah berlalu, maka tekanan darah biasanya kembali normal.

Selasa, 08 Maret 2011

Mengkudu Obat Hipertensi

Tim Direktorat Teknologi Farmasi dan Medika , Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT telah melakukan uji preklinis sari buah mengkudu dengan menggunakan hewan coba. Hal ini dilakukan guna memberikan klarifikasi ilmiah (meski terlambat) terhadap klaim khasiat mengkudu.

Penentuan jenis khasiat yang dipilih untuk di uji berdasarkan pada gejala penyakit yang cenderung meningkat saat ini dan klaim khasiat dari beberapa produk sari buah mengkudu. Tiga jenis khasiat yang telah diuji yaitu : penurun tekanan darah (antihipertensi), penurun gula darah (antidiabetes) dan penurun kolesterol darah.

Mengkudu Obat Hipertensi

Info yang terkait dengan hipertensi pengertian hipertensi
darah tinggi obat hipertensi askep hipertensi.
diabetes, hipotensi patofisiologi hipertensi gejala hipertensi.

Jumat, 04 Februari 2011

obat herbal hipertensi : mengkudu

Herbal untuk hipertensi adalah buah mengkudu. Buah mengkudu sangat terkenal sebagai obat herbal yang memiliki khasiat membantu menurunkan tekanan darah. Buah mengkudu sudah banyak di jual dalam bentuk kapsul.

Resep Mengkudu untuk hipertensi : 2 buah mengkudu dibuang bijinya, parut; sebuah mentimun parut dan peras. Tuangkan air mentimun ke ramuan mengkudu, beri gula aren dan 2 gelas air panas, saring. Untuk diminum 3 kali sehari.

Selain itu herbal yang dalam bentuk buah adalah buah mengkudu yang dikenal sebagai obat hipertensi (darah tinggi). Buah mengkudu (Morinda citrifolia) ini sering dijadikan sebagai bagian dari rujak atau masakan. Buah mengkudu sebagai salah satu herbal alami memiliki banyak manfaat di antaranya untuk hipertensi, arthritis, diabetes mellitus, kanker/tumor, gastritis, meningkatkan tenaga dan imunitas/kekebalan tubuh serta masih banyak lagi manfaat yang lain.herbal alami yang berasal dari daun adalah daun mahkota dewa yang dikemas dalam bentuk teh ini sangat terkenal untuk membantu penyembuhan penyakit kanker.

solusi hipertensi

Selasa, 01 Februari 2011

Penderita Hipertensi Meningkat

Jumlah penderita penyakit hipertensi dan gagal ginjal yang ditangani Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun.
Konsultan Ginjal Hipertensi dr Ria Bandiara SpPD-KGH disela-sela Simposium Awam Hipertensi dengan Segala Aspeknya di hotel Grand Preanger Bandung, Sabtu menyebutkan pasien hipertensi yang tercatat pada poli ginjal dan hipertensi RSHS Bandung tahun 2007 sebanyak 4.000 orang dan tahun 2008 naik menjadi 4.100 orang.
Menurut ketua penyelenggara simposium Prof Dr dr M Rachmat Soelaeman, dari 4.000 penderita hipertensi, sekitar 17 persen di antaranya juga menyumbang penyakit gagal ginjal. Kejadian hipertensi tertinggi ada pada usia di atas 60 tahun dan terendah pada usia di bawah 40 tahun.

Penyakit hipertensi pasti menyebabkan komplikasi dengan mata, jantung, ginjal, dan pembuluh darah di otak. Inilah yang menyebabkan kematian. Kematian akibat hipertensi paling besar pada usia 50-60 tahun.

Hipertensi di negara berkembang biasanya disebabkan gaya hidup modern yang berdampak tidak sehat, seperti merokok, obesitas, fisik yang kurang beraktivitas, dan stress psikososial.

Tekanan darah yang tinggi inilah yang merupakan kunci faktor patogenetik yang mempengaruhi penurunan fungsi ginjal. Jika sudah seperti itu, maka penderita hipertensi akan menderita PGK.

Orang yang terkena PGK harus melakukan cuci darah minimal dua kali seminggu, dengan biaya cuci darah di Bandung berkisar dari Rp500 ribu.

Pasien yang tidak mampu diberi kemudahan untuk melakukan cuci darah. Mereka mendapatkan bantuan 29 persen dari biaya cuci darah dengan menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan 26 persen dari Asuransi Kesehatan, sedangkan biaya sendiri hanya 40 persen dari biaya keseluruhan.

Untuk mendapatkan kesempatan cuci darah gratis, pasien harus mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ke kelurahan masing-masing.

Namun tidak semua bisa dilayani karena keterbatasan alat. RSHS hanya mempunyai 20 alat cuci darah. Jadi satu hari hanya bisa menangani 40 orang pasien cuci darah.

Deteksi penyakit dan sadar penyakit harus dilakukan sejak masih muda. Di Indonesia, penyakit hipertensi terus mengalami peningkatan karena tingkat kesadaran dan kewaspadaan masyarakat akan kesehatan masih rendah.

"Masyarakat seringkali menomorduakan kesehatan dan lebih mementingkan mencari uang. Padahal uang yang banyak tidak akan berguna jika ternyata harus dikeluarkan untuk biaya obat-obatan yang relatif mahal," kata dr. Ria.

Dalam simposium yang diadakan dalam rangka memeringati Hari Ginjal Sedunia yang bertepatan 12 Maret setiap tahun itu juga dibahas bahaya hipertensi pada ibu hamil.

Kehamilan menyebabkan peningkatan tekanan darah, dan inilah yang menyebabkan hipertensi pada ibu hamil dan kemungkinan keracunan kehamilan.

"Biasanya ini terjadi pada umur kehamilan 20 pekan, namun kemungkinan keracunan kehamilan sangat kecil dan yang harus diwaspadai adalah jika hipertensi pada ibu hamil ditambah dengan kejang-kejang dan yang bisa menyebabkan kematian," kata dr. Ria.

Agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang bahaya hipertensi dan PGK, sosialisasi juga dilakukan di daerah-daerah. Sosialisasi ini diberikan pada dokter-dokter umum, untuk selanjutnya mereka yang akan menyebarkannya ke masyarakat.

Menurut data World Health Organization (WHO), penyakit hipertensi dan gagal ginjal di Indonesia selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Di negara berkembang, sekitar 80 persen penduduk negara mengidap hipertensi. Untuk penyakit ginjal kronik (PGK), peningkatan terjadi sekitar 2-3 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Dapatkan Solusi Hipertensi di http://solusihipertensi.com